Blog resmi MASJID BAITURRAHIIM Rt 04 Rw 04 Kel. Ledeng Kec. Cidadap Kota Bandung, blog ini merupakan sarana untuk berbagi informasi dan mempererat tali silaturahmi sesama muslim khususnya jamaah masjid Baiturrahim


Sekilas Sama Tapi Mereka Bukan Islam

Sekilas Sama Tapi Mereka Bukan Islam

Shalat Kristen KOS
KOS ( Kristen Ortodoks Syiria ) merupakan salah satu sekte aliran kristen yang ajarannya begitu persis dengan Islam. mulai dari cara berpakaiannya yang memakai peci/kopiah, baju koko, sajadah dan juga jilbab sekilas terlihat sama. Terlebih lagi dalam tata cara peribadatannya, ajaran ini mengenal sholat dengan 7 waktu, yaitu:
1. Sa’atul awwal (shubuh),
2. Sa’atuts tsalis (dhuha),
3. Sa’atus sadis (Zhuhur),
4. Sa’atut tis’ah (ashar),
5. Sa’atul ghurub (maghrib),
6. Sa’atun naum (Isya’),
7. Sa’atul layl (tengah malam/tahajud).
Selain tentang shalat, KOS juga memiliki pokok-pokok syari’at yang mirip sekali dengan Islam, misalkan:
Tips Redakan Radang Tenggorokan

Tips Redakan Radang Tenggorokan

radang tenggorokanBismillah, Alhamdulillah, Allohumma sholli wasallim ‘ala nabiyyina Muhammad.
Kondisi yang tak menentu dapat mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Belum lagi polusi udara dan tingkat stres yang makin memperburuk ketahanan tubuh. Tak heran, jika banyak di antara kita yang mungkin mengeluhkan berbagai penyakit yang sedang dirasakan. Misalkan radang tenggorokan, berikut beberapa solusi sederhana, guna mengurangi iritasi radang tenggorokan yang sedang menimpa kita.
1.  Campurkan garam dalam air hangat gunakan untuk berkumur dua kali sehari. Cara ini cukup instan meredakan sakit tenggorokan.
2.  Perbanyak minum air hangat dan hindari sesuatu yang dingin atau asam. Cairan yang hangat akan menenangkan tenggorokan Anda.
3.   Hindari asap dan debu, karena dapat mengiritasi tenggorokan Anda lebih lanjut. Jauhi rokok atau lingkungan yang penuh asap rokok.
4.   Bicara atau bersuara seperlunya saja. Berikan tenggorokan Anda istirahat. Tindakan tersebut membantu Anda untuk pulih lebih cepat.
5. Pertimbangkan untuk mengonsumsi permen atau obat pelega tenggorokan. Terkadang makanan tersebut bisa membantu meringankan sakit tenggorokan Anda.
6) Konsumsi kunyit. Parut kunyit kemudian air hasil perasannya dicampur sedikit garam lalu diminum.
7) Mengunyah cengkeh dapat mencegah iritasi pada tenggorokan. Meski awalnya terasa panas, namun panas tersebut hanya sebentar dan tenggorokan Anda akan terasa lebih baik.
Radang tenggorokan jika tidak segera diatasi akan memperburuk keadaan dan membuat performa ibadah dan kerja kita ikut menurun. Jadi jagalah selalu kesehatan Kita, agar rutinitas ibadah kita maksimal. Hafidzokumullah..
(Red-HASMI/merdeka)
Kita Berteman Karena Alloh

Kita Berteman Karena Alloh

Teman Fil IslamAllah Ta’laa  berfirman yang artinya:
 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (Q.s. At Taubah : 119 )
Rasulullah shallallhu ‘alaihi wasallama juga memerintahkan agar kita melihat dengan siapa kita berteman, karena agama seseorang tergantung agama teman karibnya.
Dalam era teknologi informasi, definisi atau jenis teman bisa bermacam macam, tidak hanya manusia pada umumnya yang dijadikan teman, namun bisa juga berupa media cetak dan elektronik, buku buku bacaan, radio, televisi, video game, telepon seluler, internet dan lain – lain. Bahkan sebuah survey di negara barat memaparkan hasil temuannya bahwa lebih dari 75% remaja di negara tersebut tidak bisa hidup tanpa internet.
Semua media pada asalnya adalah mubah (boleh), namun kecenderungan manusia  selalu menuruti
PERINGATAN AKAN DAHSYATNYA NERAKA

PERINGATAN AKAN DAHSYATNYA NERAKA

Dahsyatnya azab nerakaإِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيْئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُو اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَا تِهِ وَلاَ تَمُو تُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
يَآ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مَنْ نَفْسِ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالً كَثِيْرًا وَنِسَاءَ، وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَ لُونَ بِهِ وَالأرْحَامِ, إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُوا اتَّقُواْ اللهَ وَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيْدَا, يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُو بَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمَا.
أَمَّابَعْدُ: فَإِنْ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ, وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُخَدَثَا تُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
Kaum muslimin sidang jum’at yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala.                            
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia untuk mengenal-Nya, menyembah-Nya dan agar takut hanya kepada-Nya. Dan Suatu hal yang pasti bahwa surga dan neraka adalah dua tempat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala ciptakan untuk mereka. Surga diciptakan-Nya sebagai tempat tinggal yang abadi bagi kaum mukminin dan neraka sebagai tempat tinggal bagi kaum musyrikin dan pelaku dosa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melarang darinya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَوْمَ يَأْتِ لا تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلا بِإِذْنِهِ فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ
“Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih) “ (QS. Hud 105-106)
Sedangkan orang-orang yang berbahagia Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ إِلا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ.
“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya” ( QS. Hud: 108 ).
Dan pada kesempatan khutbah kali ini kami ingin mengajak hadirin semua untuk bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada AllahSubhanahu wa Ta’ala dengan sedikit merenungkan peringatan-peringatan Allah Subhanahu wa Ta’ala  akan  dahsyatnya neraka beserta keadaan para penghuninya.
Allah Subhannaahu wa Ta’ala telah memperingatkan kepada hamba-Nya agar senantiasa waspada akan dahsyatnya  neraka melalui firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allahterhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At Tahrim : 6)
Dan di dalam ayat yang lain disebutkan:
فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
“Peliharalah dirimu dari Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang yang kafir.” (Al Baqoroh : 24)
Kaum muslimin sidang jum’at yang berbahagia…..
Banyak sekali ayat ayat dan hadis yang menjelaskan kepada kita tentang dahsyatnya neraka.
  • Tentang panasnya api neraka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ
“Katakanlah: “Api neraka Jahanam itu lebih sangat panas (nya)”, jika mereka mengetahui” (QS. At Taubah: 81)
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam di dalam hadits yang shahih dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu bersabda :
نَارُكُمْ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ
 “Api yang biasa kalian nyalakan adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari api Jahannam.” (HR . Al-Bukhari)
Bayangkan saja, jikalau api dunia saja dapat menghanguskan tubuh kita, bagaimana dengan api neraka yang panasnya 69 kali lipat dibanding panas api dunia?
Bahkan hawa paling panas yang ada di dunia ini tak lain adalah sedikit hembusan dari Neraka Jahannam, sebagaimana Sabda Nabi Shallallaahu Alaihi wa Sallam dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu:
إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلاَةِ ، فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّم ( رواه البخاري )
“Jika cuaca sedang panas sekali maka tunggulah hingga agak dingin untuk shalat (Zhuhur), karena panas yang berlebihan adalah sebagian dari hembusan Jahannam.” (HR. Al-Bukhari)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memberikan isyarat tentang hal-hal yang digunakan untuk mendinginkan dan menyejukan suasana di dunia, yaitu: air, udara dan naungan mendung, Namun di neraka nanti, semuanya tidak dapat mendatangkan kesejukan. Air Jahannam adalah al-Hamim, yaitu air yang sangat panas, Udaranya adalah as -Samum, yaitu udara yang sangat panas, Dan naungannya adalah al- Yahmum, yaitu asap neraka yang panas. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَأَصْحَابُ الشِّمَالِ مَا أَصْحَابُ الشِّمَالِ ¤ فِي سَمُومٍ وَحَمِيمٍ ¤ وَظِلٍّ مِنْ يَحْمُومٍ ¤ لَا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ ¤
“Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang sangat panas, dan air panas yang mendidih dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.” (QS. al-Waqi’ah: 41-44)
  • Adapun kedalaman neraka sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh abu hurairah radliyallahu ‘anhu:
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « تَدْرُونَ مَا هَذَا ». قَالَ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « هَذَا حَجَرٌ رُمِىَ بِهِ فِى النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِى فِى النَّارِ الآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا ».(رواه مسلم)
“Kami pernah bersama Rasulullah Shallallaahu Alaihi wa Sallam., tiba-tiba beliau mendengar suara keras seperti suara batu jatuh, lalu beliau bertanya, “Tahukah kalian, suara apakah itu?”"
Abu Hurairah berkata, “Kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”
Rasulullah Shallallaahu Alaihi wa Sallam. bersabda, “Itu adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun yang lalu, dan sekarang batu itu berada di dalam neraka sehingga sampai ke dasarnya” (HR, Muslim).
  • Sedangkan minuman penghuni neraka adalah :al- Hamim (minuman yang sangat panas),al- Ghasaq (nanah),as -Shadid (muntahan dan darah) serta air yang seperti besi mendidih.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
 لا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلا شَرَابًا إِلا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا
“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman. Selain air yang mendidih dan nanah.” (QS. An-Naba`: 24-25)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
 وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ
“Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek” (QS. Al Kahfi:29)
  • Adapun makanan penghuni neraka sebagaimana yang dijelaskan di dalam firman-Nya:
لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلا مِنْ ضَرِيعٍ لا يُسْمِنُ وَلا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (alghosyiah:67)
Alllah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ طَعَامُ الأثِيمِ كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ كَغَلْيِ الْحَمِيمِ
“Sesungguhnya pohon zaqqum itu,makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut,seperti mendidihnya air yang sangat panas”. (Ad Dukhon 43-46).
Rosulullah menjelaskan tentang pohon zaqqum dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh ibnu abbas radliyallahu ‘anhu:
لَوْ أَنَّ قَطْرَةً مِنَ الزَّقُّومِ قُطِرَتْ فِى دَارِ الدُّنْيَا لأَفْسَدَتْ عَلَى أَهْلِ الدُّنْيَا مَعَايِشَهُمْ فَكَيْفَ بِمَنْ يَكُونُ طَعَامَهُ
“Kalau sekiranya satu tetesan dari buah zaqqum diteteskan ke dunia niscaya akan binasalah kehidupan penduduk dunia, bagaimana halnya dengan orang yang memakan buah zaqqum tersebut” (HR. At Turmudzi)
  • Adapun Pakaian penghuni neraka seluruhnya terbuat dari api neraka, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ
“Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi”.( QS.Al hajj 19-21)
Dalam ayat lainnya Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menjelaskan:
وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ فِي الأصْفَادِ ¤ سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى وُجُوهَهُمُ النَّارُ
“Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu, Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka” (QS. Ibrohim:49-50)
juga firman  AllahSubhanahu wa Ta’ala:
لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang dlalim”. (Al A’rof : 41 ).
Begitulah keadaan penghuni neraka, selalu merasakan adzab dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, setiap kali kulit mereka hangus maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantinya denagn kulit yang baru.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمً
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya AllahMaha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (An Nisa: 56)
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْﺁنِ الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاۤيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ .أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمْ تَسْلِمًا. أَمَّا بَعْدُ:
Kaum muslimin sidang jum’at yang dirahmati AllahSubhanahu wa Ta’ala.
Berkata Ka’ab al-Akhbar, “Demi Dzat yang jiwa Ka’ab ada ditangan-Nya, andaikan engkau ada di ujung timur dan Neraka ada di ujung barat, kemudian Neraka itu di singkap, maka otak kalian akan keluar meleleh dari kedua lobang hidung, karena panasnya yang dahsyat. Wahai manusia, apakah kalian merasa tentram dengan ini? Ataukah kalian akan mampu bersabar terhadapnya? Wahai manusia, berbuat taat kepada Allah lebih ringan bagi kalian dari pada menanggung siksa seperti ini, maka taatlah kalian semua kepada-Nya! (At-Tadzkirah fi ahwalil mauta wa umur al akhirah 2/145).
Demikianlah sedikit ulasan tentang dahsyatya neraka dan keadaan para penghuninya, maka mulai dari sekarang marilah kita bersungguh-sungguh untuk menyelamatkan diri-diri kita dan keluarga kita dari dahsyatnya siksa neraka dengan senantiasa meniti jalan-Nya yang lurus, yaitu sirothol mustaqim, satu-satunya jalan yang dapat mengantarkan kita menuju keselamatan dan kebahagiaan di hari yang tidak akan diterimanya segala macam tebusan, suatu hari yang tiada berguna lagi harta benda dan anak cucu, suatu hari dimana manusia akan merugi kecuali orang yang menghadap Allah SWT dengan membawa hati yang salim, selamat dari kemusyrikan, bid’ah dan aneka ragam perbuatan dosa.
إِنَّ اللهَ وَمَلآَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُواْ صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمَا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رضاك والجنة ونعوذ بك من سخطك والنار.
اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُونَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفُ رَّحِيْمٌ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَاْرحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا.
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
.HASMI :: Sebuah Gerakan Kebangkitan
BAHTERA YANG KANDAS

BAHTERA YANG KANDAS


perceraian dalam keluarganya. Begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari peristiwa ini; kekerabatan yang putus, trauma psikologis yang dalam, anak-anak yang menjadi korban, tudingan miring masyarakat sekitar, hingga hilangnya rasa percaya diri. Pada beberapa kasus malah berakhir tragis karena didera keputusasaan berkepanjangan.
Namun, mewujudkan keluarga yang nyaman, dipenuhi cinta dan kasih sayang (sakinah, mawaddah wa rahmah) di jaman seperti ini juga semakin sulit saja. Seperti membangun istana pasir yang indah namun mudah hancur karena pondasinya yang rapuh. Banyak keluarga modern yang gemerlap dalam penampilan, indah dalam penglihatan, namun kehilangan visi dan arah perjalanan. Jiwa-jiwa mereka hampa dan merana. Pencapaian materi tidak bisa memenuhi kebutuhan akan kenyamanan batin mereka.
Faktanya, angka perceraian semakin tahun semakin meningkat tajam. Kesakralan keluarga memudar dan komitmen berperan para anggotanya melemah. Sedikit saja menemui hal-hal yang tidak mengenakkan dan diinginkan, mereka bisa bubar jalan tanpa melihat akibatnya di masa mendatang. Banyak bahtera keluarga yang kandas di tengah perjalanan, karam di tengah lautan yang dalam. Penyesalan berkeluarga pun seolah menjadi wacana biasa dalam keseharian.
Seringkali, suasana keluarga jauh dari harapan karena datangnya riak-riak kecil yang akhirnya menjadi badai. Prahara yang muncul memengaruhi kualitas kenyamanan dan mengganggu keikhlasan anggota keluarga, hingga kezhaliman terjadi nyaris sepanjang hari. Kekerasan fisik dan psikis membuat rumah tidak lagi menjadi tempat yang nyaman dan aman. Banyak yang kemudian tidak bisa bersabar, sehingga
keinginan berpisah mulai melintas dalam angan.
Banyak pria dan wanita yang arogan, hanya mengenal bahasa perintah, larangan, hardikan, caci maki, buruk dalam pergaulan dengan anggota keluarga, ringan tangan, susah bertoleransi, emosional, mudah mengeluh, sulit berkomunikasi, posesif, hingga yang egois, hanya memikirkan diri sendiri dan sulit berbagi. Apalagi jika semua itu ditambah dengan minimnya ilmu agama dan buruknya akhlak. Berapa banyak suami dan istri yang hidup dalam kesulitan, bergulat dengan kesengsaraan dan penderitaan.
Dalam konteks seperti ini, berbicara tentang keutuhan keluarga menjadi sangat sulit. Seolah mahligai rumah tangga yang menentramkan hanya sekedar utopi, mimpi indah yang mustahil mewujud dalam kehidupan nyata. Apalagi jika tidak ada itikad baik dari kedua belah untuk meminta maaf, mengalah, dan siap memperbaiki diri. Yang ada hanya menyalahkan pasangan, memenangkan perasaan sendiri, dan tidak sabar menghadapi hal-hal yang tidak mengenakkan. Tanpa kesanggupan untuk berkorban, mereka tidak siap menghadapi kenyataan akan rumitnya persoalan dan beratnya tanggung jawab pernikahan.
Jika para suami yang menginginkan perpisahan, maka dia bisa menjatuhkan talak kepada istri mereka. Hal ini karena hak menjatuhkan talak ada di tangan suami. Jika mereka tidak berkenan melanjutkan pernikahan karena satu atau banyak alasan, perceraian bisa menjadi pintu darurat yang insyaallah, memberikan solusi meski pahit.
Namun bagaimana dengan para istri yang terpenjara dalam keluarga, menderita lahir batin, sedang para suami tidak menceraikan mereka? Karena banyak suami yang kepedean dan merasa setiap wanita yang menjadi istri mereka pasti bahagia. Mereka berat menerima kenyataan bahwa para istri itu menderita dan meminta pernikahan mereka diakhiri. Menuduh istri mencari-cari alasan perpisahan dan itu tidak syar’i.
Dalam keadaan seperti ini, Islam membolehkan wanita mengajukan gugatan cerai kepada suami dengan memberikan ganti rugi harta. Dengan nominal yang tidak boleh melebihi mahar yang pernah mereka terima dahulu. Inilah yang dinamakan al-khulu’. Apabila suami menyetujuinya, maka rusaklah akad pernikahan keduanya (faskh) dan si wanita menunggu sekali haidh agar dapat menerima pinangan orang lain, dan kemudian menikah dengannya.
Dalam al-Mughni, Ibnu Qudamah rahimahullah, menjelaskan hikmah al-khulu’, “Al-khulu’ (disyari’atkan) untuk menghilangkan dharar (kerugian) yang menimpa wanita karena jeleknya pergaulan dan tinggal bersama orang yang tidak disukai dan dibencinya.” Sedang Ibnul-Qayyim menyatakan dalam I’lam al-Muwaqi’in, bahwa Allah mensyari’atkan al-khulu’ untuk menghilangkan mafsadat yang berat, yang menimpa pasangan suami istri dan membebaskan salah satu pihak dari pasangannya.
Namun, apabila suami tidak menerima al-khulu’ istrinya, maka si istri dapat menunjuk hakim untuk memaksa suami untuk menerima gugatan cerai tersebut. Memberikan pertimbangan bahwa menahan istri yang sudah tidak nyaman berada di dalam tanggungannya adalah sebuah kezhaliman. Sebagaimana Jamilah binti Ubay pernah meminta Rasulullah shalallahu’alaihi wasalam untuk menceraikannya dari Tsabit bin Qais. Kemudian Rasulullah shalallahu’alaihi wasalam memintanya untuk mengembalikan maharnya dahulu, sebidang kebun.
Pada kasus ini, Jamilah bahkan mengakui kebagusan akhlak dan agama suaminya. Hanya dia tidak bisa menjadi istri yang baik karena ada hal-hal yang membuatnya merasa tidak nyaman. Dia takut tidak ikhlas menjalani perannya dan hal itu bisa membawanya kepada kekafiran sebab sulit menerima keberadaan suami sebagai pemimpinnya.
Untuk yang belum menikah, akan sangat baik jika lebih berhati-hati dalam memilih dan menerima lamaran calon pasangannya. Agar bahteranya tidak kandas dan terhempas. Sebab, ia sangat menyita energi. Wallahu a’lam![]

oleh  Tri asmoro

Back To Top