Blog resmi MASJID BAITURRAHIIM Rt 04 Rw 04 Kel. Ledeng Kec. Cidadap Kota Bandung, blog ini merupakan sarana untuk berbagi informasi dan mempererat tali silaturahmi sesama muslim khususnya jamaah masjid Baiturrahim


SEDEKAH, RAHASIA KITA DAN ALLAH TA'ALA

SEDEKAH, RAHASIA KITA DAN ALLAH TA'ALA

Memberi memang bukanlah hal yang luar biasa yang dilakukan manusia. Sebagai Muslim Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk berbagi kepada sesama. Tapi sudahkah kita memberi dengan niat ihklas hanya karena Allah?
Sungguh susah keihklasan dalam bersedekah itu muncul. Sering kali penyakit riya’menghantui niat kita. Kisah ini mungkin akan memberi kita inspirasi, bahwa memberi, bersedekah, sepatutnya hanya menjadi rahasia kita dan Allah semata. Hal tersebut menjauhkan kita kita dari penyakit hati  berupa riya’ dan angkuh, yang akan menghilangkan pahala bersedekah kita.
***
Iram, dan adiknya, Ahmed, gembira ketika memasuki bulan Ramadhan. Bagi mereka Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk belajar mempraktekkan hal-hal yang telah mereka pelajari, tentang bagaimnana peduli dan memikirkan nasib orang lain yang tidak mampu.
Mereka berdua telah menyimpan uang mereka sepanjang tahun. Iram, yang berusia tujuh tahun, duduk di tempat tidurnya dan mengeluarkan wadah celengannya yang berisi ratusan uang koin. Ketika dibuka koin menggelinding tertutup selimut.
“Kita punya banyak uang. Ibu mengatakan kita seharusnya membantu seseorang. Ibu ingin agar uang yang  kita miliki digunakan untuk membantu seseorang yang tidak mampu. ” kata Iram sambil mengumpulkan uang koin yang berjatuhan.
“Keluarkan wadah celenganmu, Ahmed” kata Iram pada kakaknya. Ahmed kemudian mengeluarkan koin dari Guci ke atas tempat tidur. “Wow Kita bisa melakukan banyak hal untuk seseorang dengan semua uang ini,” kata Ahmed sambil tersenyum. “Ini adalah waktu khusus dalam satu tahun. Aku senang kita dapat membantu orang lain..”
“Tapi kita harus melakukannya diam-diam, Ahmed, ingat kita harus memilih seseorang dan melakukan sesuatu yang sangat bagus tanpa mereka sadari hal itu dari kita.. Siapa yang harus kita pilih?” tanya Iram.
“Mari kita minta tetangga kita, Rashid, dan Fatima. Saya melihat bahwa mereka memiliki sepatu yang sudah berlubang dan rusak, “kata Ahmed.
“Itu ide yang baik. Kita bisa membeli beberapa sepatu baru untuk mereka” kata Iram.
“Mari membeli beberapa sepatu baru bagi mereka Ramadhan ini” kata Ahmed sambil tersenyum.
Iram dan Ahmed menemukan ibu mereka sibuk mencuci beberapa piring. Dia melihat anak-anaknya masuk ke dapur. “Kami ingin membantu orang miskin. Ahmed dan saya telah menabung uang kami sepanjang tahun dan kami ingin membantu Rashid dan Fatima, tetangga kami,” kata Iram pada ibunya.
Ahmed dengan kegembiraan, menyela, “Kami ingin membeli mereka beberapa sepatu.”
Mama tersenyum pada anak-anak. Dia begitu bangga terhadap mereka. “Apakah kalian ingin aku mengantar kalian toko untuk membeli sepatu?” tanya ibu. Iram dan Ahmed mengangguk. Kemudian mereka pergi ke toko sepatu.
Mereka berjalan ke toko sepatu dan masuk ke dalamIram memilih sepasang sepatu untuk Fatima. Ahmed memilih sepasang untuk Rashid. Mereka berdua sangat bangga bahwa mereka telah menabung uang mereka sehingga mereka bisa melakukan sesuatu untuk membantu orang lain.
Mereka pulang dan membungkus kotak sepatu dengan kertas cokelat polos. Mereka menunggu dengan cemas malam datang, karena malam ini mereka akan memberikan hadiah mereka.
Di luar sudah gelap. Mama mengantar anak-anak pergi untuk memberikan hadiah mereka. Setelah memakai mantel mereka berjalan diam-diam ke rumah Rashid dan Fatima.
Mama berbisik, “Baiklah, anak-anak, kita harus tenang dan melakukannya dengan sangat cepat. Ahmed, kauAnda mengetuk pintu dan kemudian kembali kesini, ke semak-semak, di mana Iram dan aku akan bersembunyi. Kita akan menyaksikan mereka datang dan menemukan hadiah mereka. “
Iram dan Mama bersembunyi, dan Ahmed berjingkat ke pintu. Dia meletakkan kedua kotak di atas teras, dan mengetuk keras. Lalu ia berlari, dan berlari, dan berlari, secepat dia bisa, ke tempat Iram dan Mama.
“Ssst,” bisik Mama. “Seseorang membuka pintu.”
Mereka mengamati Rashid dan Fatima keluar ke teras. “Lihat Ada hadiah untuk kita. Seseorang meninggalkannya di sini,” teriak Rasyid dengan gembira.
Dia dan Fatima melihat sekeliling. Sangat gelap dan mereka tidak bisa melihat siapa pun. Mereka mengambil kotak dan membawanya masuk.
Setelah satu atau dua menit, menunggu untuk memastikan mereka tidak akan terlihat, Momma, Ahmed, dan Iram, menyelinap diam-diam kembali ke rumah mereka. Dan dengan bersemangat menceritakan kepada ayah mereka.
“Mereka tidak melihat kami, Pappa. Mereka tidak tahu bahwa hadiah itu dari kita”.
Mama dan Pappa berdiri kembali dan memandang anak-anak mereka. Mereka begitu bangga terhadap mereka. Mereka tahu anak-anak mereka tahu arti sebenarnya dari sebuah pengorbanan.
Keesokan paginya, seperti Momma, Pappa, Iram, dan Ahmed pergi ke mobil mereka untuk melaju ke kota, mereka melihat Rashid dan Fatima bermain di luar. Mereka berdua mengenakan sepatu baru mereka. Tidak ada yang mengatakan sesuatu. Iram dan Ahmed hanya tersenyum. Itu adalah Ramadhan terbaik yang mereka miliki.
***
Kisah diatas adalah sekelumit kisah tentang anak manusia yang begitu ingin merasakan ‘nikmat’ memberi. Ketika tangan kanan di atas, mereka berusaha menyembunyikan agar tangan kirinya tak mengetahui hal tersebut. Mari kita berkaca pada diri kita. Sudah kah kita melakukan hal demikian. Melakukan kebaikan tapi tetap berharap agar tak seorangpun yang mengetahuinya selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Menanamkan sikap suka bersedekah hendaklah ditanamkan semenjak dini. dengan demikian anak-anak kita kelak tidak tumbuh menjadi generasi yang kikir dan terlalu mencintai harta. Serta menjadi generasi yang peduli pada lingkungan sekitar, bukan generasi yang egois dan sibuk mengumpulkan harta dunia untuk kepentingan diri sendiri,
Semoga Ramadhan ini akan menjadi bulan pembelajaran bagi kita untuk menjadi ahli sedekah sehingga kelak Allah Subhanahu wa Ta’ala mengumpulkan kita bersama orang-orang yang senang bersedekah dengan hanya mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Redaksi-HASMI//arrahmah.com)
.:: Wallahu ‘Alam ::.
Sulitnya Mencari Kejujuran

Sulitnya Mencari Kejujuran


 Saudaraku! Pernahkah anda membeli buah-buahan atau sejenisnya di dalam kereta atau di dalam bis kota…? Bila pernah, mungkin anda juga pernah merasa betapa kecewanya batin anda ketika mengetahui bahwa barang yang anda beli tidak sesuai dengan yang anda harapkan…?

Pengalaman tersebuut hanyalah salah satu bukti nyata dari perlakuan para pedagang yang batinnya hampa dari keimanan kepada Allah dan hari akhir. Keuntungan materi menjadi tujuan utamanya, sehingga ia menempuh segala cara untuk mendapatkannya.

Saudaraku! Bersyukurlah, karena Allah Subhanahu Wata’ala telah menjadikan anda sebagai seorang muslim. Islam mengajarkan anda berbagai syari’at luhur yang suci dalam segala aspek kehidupan anda, termasuk dalam urusan perniagaan.

Syari’at Islam mengajarkan kita untuk selalu berlaku jujur dalam segala keadaan, walaupun secara lahir kejujuran tersebut dapat menghasilkan keuntungan namun hakikatnya kerugian akan menimpa diri kita sendiri.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاء لِلّهِ وَلَوْ عَلَى أَنفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالأَقْرَبِينَ إِن يَكُنْ غَنِيّاً أَوْ فَقَيراً فَاللّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلاَ تَتَّبِعُواْ الْهَوَى أَن تَعْدِلُواْ وَإِن تَلْوُواْ أَوْ تُعْرِضُواْ فَإِنَّ اللّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيراً. النساء : 135.

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (Qs. An Nisa’: 135).

Tatkala Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini, beliau menjelaskan : “Bahwa ayat ini adalah perintah dari Allah Subhanahu Wata’ala kepada setiap orang yang beriman untuk senantiasa berkata benar. Tidak sepantasnya bagi seorang mu’min untuk meninggalkan kebenaran dan mudah terpaling darinya. Sebaliknya, orang-orang yang beriman seyogyanya saling bahu membahu, tolong menolong dan menyatu-padukan tekad, guna memperjuangkan kebenaran. Mereka menegakkan kebenaran demi menggapai keridhaan Allah Subhanahu Wata’ala. Bila ketulusan niat ini telah terwujud pada diri seseorang, niscaya ucapan dan perbuatannya-pun benar, adil dan jauh dari penyelewengan atau manipulasi. Kebenaran dan kejujuran ini senantiasa menghiasi kehidupan orang yang beriman, walaupun kadang kala beresiko mendatangkan kerugian pada diri sendiri. Bila hal itu terjadi, maka Allah Subhanahu Wata’ala tidak akan menyia-nyiakan amal baiknya. Allah Subhanahu Wata’ala pasti memberi orang yang taat kepada-Nya jalan keluar bagi setiap problematikanya. Demikianlah kepribadian orang-orang yang benar-benar beriman. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan berbagai perasaan dirinya tidak dapat memalingkannya dari menegakkan keadilan dalam segala aspek kehidupannya.” (Tafsir Ibnu Katsir : 2/433).

Dalam riwayat Muttafaqun Alaihi. Rasulullah Shallallahu A’laihi Wasallam bersabda :

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: عليكم بالصدق فإن الصدق يهدي إلى البر وإن البر يهدي إلى الجنة، وما يزال الرجل يصدق ويتحرى الصدق حتى يكتب عند الله صديقا. وإياكم والكذب فإن الكذب يهدي إلى الفجور وإن الفجور يهدي إلى النار وما يزال الرجل يكذب ويتحرى الكذب حتى يكتب عند الله كذابا. متفق عليه

“Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu ia menturkan, Rasulullah Shallallahu A’laihi Wasallam bersabda: ‘Hendaknya kalian senantiasa berbuat jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan membimbing kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan akan membimbing kepada surga, dan senantiasa seseorang itu berbuat jujur serta senantiasa berusaha berbuat jujur, hingga akhirnya ditulis disisi Allah sebagai orang yang (shiddiq) jujur. Dan berhati-hatilah kalian dari perbuatan dusta, karena sesungguhnya kedustaan akan membimbing kepada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan akan membimbing kepada neraka. Serta senantiasa seseorang berbuat dusta dan berupaya untuk berdusta hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai pendusta.”

Sehingga tidak heran bila syari’at Islam menjadikan hal ini sebagai salah satu prinsip hidup umat manusia, tanpa terkecuali dalam perniagaan. Pada suatu hari, Rasulullah Shallallahu A’laihi Wasallam memperingatkan para sahabatnya yang sedang menjalankan perniagaan di pasar:

يا معشر التجار! فاستجابوا لرسول الله صلى الله عليه و سلم ورفعوا أعناقهم وأبصارهم إليه، فقال: إن التجار يبعثون يوم القيامة فجارا، إلا من اتقى الله وبر وصدق. رواه الترمذي وابن حبان والحاكم وصححه الألباني

“Wahai para pedagang!” Maka mereka memperhatikan seruan Rasulullah Shallallhu A’alaihi Wasallam, mereka menengadahkan leher dan pandangan mereka kepada beliau. Lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan kelak pada hari kiamat sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertaqwa kepada Allah Ta’la, berbuat baik dan berlaku jujur.” (Riwayat At Timizy, Ibnu Hibban, Al Hakim dan dishahihkan oleh Al Albany)

Al Qadhi ‘Iyadh menjelaskan hadits ini dengan berkata: “Karena kebiasaan para pedagang adalah menipu dalam perniagaan, dan amat berambisi untuk menjual barang dagangannya dengan segala cara yang dapat mereka lakukan diantaranya dengan sumpah palsu atau dengan yang serupa. Nabi Shallallahu A’laihi Wasallam memvonis mereka sebagai orang-orang jahat (fajir), dan beliau mengecualikan dari vonis ini para pedagang yang senantiasa menghindari hal-hal yang diharamkan, senantiasa memenuhi sumpahnya dan senantiasa jujur dalam setiap ucapannya.” (Dinukilkan oleh Al Mubarakfuri dalam kitabnya Tuhfatul Ahwazy 4/336).

Dengan demikian, sudah selayaknyalah kita sebagai orang yang beriman, senantiasa mengindahkan prinsip dalam perniagaan dan senantiasa berpegang teguh terhadap kebenaran yang telah kita ketahui bersama.

Rasulullah Shallallahu A’laihi Wasallam bersabda :

عن حكيم بن حزام رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم قال: البيعان بالخيار ما لم يتفرقا، فإن صدقا وبينا بورك لهما في بيعهما، وإن كذبا وكتما محقت بركة بيعهما. متفق عليه

“Dari sahabat Hakim bin Hizam Radiyallahu A’nhu dari Nabi Shallallahu A’laihi Wasallam, beliau bersabda: “Kedua orang penjual dan pembeli, masing-masing memiliki hak pilih selama keduanya belum berpisah, bila keduanya berlaku jujur dan menjelaskan, maka akan diberkahi untuk mereka penjualannya, dan bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan dihapuskan keberkahan penjualannya”. (Muttafaqun ‘Alaihi).

Dari hadits ini, Ibnu Hajar Al ‘Atsqalany menarik suatu kesimpulan: “Pada hadits ini terdapat suatu petunjuk bahwa kehidupan dunia tidaklah akan dapat dicapai dengan sempurna kecuali dengan perantaraan amal shaleh. Dan bahwasannya petaka perbuatan maksiat akan menyirnakan seluruh kebaikan dunia dan akhirat.” (Fathul Bary oleh Ibnu Hajar Al Atsqalany 4/311).

Saudaraku! Manisnya harta dan gemerlapnya, keuntungan yang berlimpah, memang begitu menggiuarkan. Tidak heran bila liur umat manusia senantiasa menetes tatkala menyaksikan peluang mengeruk keuntungan terbuka lebar-lebar. Sehingga bisa saja derasnya godaan harta ini menjadikan anda hanyut dan lupa daratan. Hanya keimanan anda kepada Allah dan hari akhirlah yang mampu membendung arus ambisi dan keserakahan dunia.

Rasulullah Shallallahu A’laihi Wasallam Bersabda :

وَإِنَّ هَذَا الْمَالَ حُلْوَةٌ ، مَنْ أَخَذَهُ بِحَقِّهِ وَوَضَعَهُ فِى حَقِّهِ ، فَنِعْمَ الْمَعُونَةُ هُوَ ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِغَيْرِ حَقِّهِ ، كَانَ الَّذِى يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ. متفق عليه

“Sesungguhnya harta kekayaan itu terasa begitu manis. Barang siapa yang mendapatkannya denga cara-cara yang benar dan dibelanjakan di jalan yang benar, maka harta itu adalah sebaik-baik pembantu baginya. Sedangkan orang yang mendapatkannya dari jalan yang tidak benar, maka ia bagaikan orang yang makan tapi tidak pernah merasa kenyang.” (Muttafaqun ‘alaih). [] Redaksi.

..:: Wallahu A’lam ::..  www.hasmi.org
BAGAIMANAKAH KEINDAHAN SYURGA

BAGAIMANAKAH KEINDAHAN SYURGA

Bagaimanakah Keindahan Alam Syurga? Bagaimanakah keadaan di Syurga??-Inilah negeri orang-orang yang dianugerahi kenikmatan dari kalangan para nabi, shiddiq, para syahid dan orang-orang sholih. Negeri yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, negeri yang istana-istananya berbatu-bata emas, berbatu-bata perak, berplester kesturi wangi, berlahan subur  mutiara dan yaqut. Tanahnya berasal dari za’faran, dan kemahnya berasal dari mutiara berlubang.
keadaan di syurga dan gambaran syurga
Demi Alloh , ia adalah negeri yang berkilau kemilau dan berbau semerbak, dengan sungai yang terus mengalir dan buah-buahan bersusun hijau, serta istri-istri nan cantik jelita. Di sana ada pohon sidir yang tidak berduri, buah pisang yang bersusun-susun, pohon rindang membentang dan air yang tertuangkan. Wahai hamba Alloh , disana mereka makan dan bersenang-senang, tidak pernah mengeluarkan ingus dan tidak pernah buang air, hanya mengeluarkan bau kesturi.
Di sana mereka tertawa dan tidak pernah menangis. Di sana mereka menetap dan tidak pernah berpindah. Di sana mereka hidup dan tidak pernah mati. Di sana wajah-wajah ceria dan cerah. Di sana terdapat keindahan yang nyata dan hurun ’ien (bidadari surga). Di sana terdapat kesenangan abadi. Di sana segala sesuatu indah. Di sanalah hijab akan tersingkap, dan merekapun melihat wajah Alloh  Yang Maha Mulia lagi Maha Pemberi.

Di sanalah wahai hamba Alloh , terdapat sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia.
Rosululloh  bersabda:
)) قَالَ اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ، فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ …(
“Alloh berfirman, “Aku persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang sholih, kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.” Jika kalian suka, maka bacalah:
 “Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. as-Sajdah [32]: 17) (HR. al-Bukhori dan Muslim)

MENGETAHUI KECANTIKAN BIDADARI 
Bidadari Surga, Pesona dan Kecantikannya. Mereka adalah bidadari yang sangat cantik jelita. Keelokan dan kecantikan mereka mencapai kesempurnaan, tak ada kekurangan dan kecacatan sedikitpun, hingga mata tak akan berpaling dari memandang mereka.
Kulit mereka sangat halus dan jernih, hingga sum-sum tulang betis mereka bisa terlihat dari balik dagingnya. Oleh karena itu, tubuh mereka laksana permata yaqut dan marjan.
     Alloh  berfirman:
“Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan.” (QS. ar-Rohman [55]: 58)
Mereka memiliki mata yang begitu indah dan menawan. Mereka bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.
Alloh  berfirman:
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan?  (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.” (QS. ar-Rohman [55]: 70-72)
Mereka adalah gadis-gadis yang muda belia, yang tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka dan tidak pula oleh bangsa jin.
Alloh  berfirman:
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (QS. ar-Rohman [55]: 56)
Mereka adalah gadis-gadis perawan yang penuh cinta dan sayang diciptakan untuk penghuni-penghuni surga.
Alloh  berfirman:
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan.” (QS. al-Waqi’ah [56]: 35-38)
Mereka senantiasa dalam keadaan suci dari haidh dan nifas, dari air seni dan kotoran, sebagaimana firman-Nya:
Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Alloh), pada sisi Robb mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhoan Alloh. Dan Alloh Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imron [3]: 15)
Aroma mereka adalah aroma harum minyak kesturi. Sungguh sangat menakjubkan bahwa semerbak aroma wanginya mampu memenuhi sepenuh bumi.
Rosululloh  bersabda:
)) وَلَوْ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى أَهْلِ الأَرْضِ لأَضَاءَتْ مَا بَيْنَهُمَا وَلَمَلأَتْهُ رِيحًا ، وَلَنَصِيفُهَا عَلَى رَأْسِهَا خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا ((
“Seandainya wanita surga (bidadari) muncul ke permukaan bumi, niscaya dia akan menerangi apa yang ada di antara keduanya, aroma wanginya akan memenuhi bumi. Sungguh tutup kepalanya lebih baik dari dunia seisinya.” (HR. al-Bukhori)
Ibnul Qoyyim  berkata:
“Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam (bermacam-macam permata), keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi perebutan.
Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan kecantikan). Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya.
Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium aroma wanginya, dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan selalu pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Alloh Yang Maha hidup lagi Maha Qoyyum (Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.
Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya.
Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.
Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya.
Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan?!
Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan.
Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan?
laporan keuangan

laporan keuangan


            KAS UNTUK  PEMBANGUNAN MASJID BAITURRAHIIM
 
TGL
KETERANGAN
DEBET
KREDIT
SALDO





05-08-2011
ABU ILA  AL-HILIRI
Rp 5.000.000,00
-
Rp  5.000.000,00

PEMKOT
Rp 6.500.000,00
-
Rp 11.500.000,00
01-11-2011
H. RUSMANA
Rp    300.000,00
-
Rp 11.800.000,00
09-12-2011
H. RAHMAN
Rp    240.000,00
-
Rp 12.040.000,00
2011-
PENGELUARAN  MASJID
-
Rp  3.540.000,00
Rp   8.500.000,00

IBU ANI
Rp     500.000,00
-
Rp   9.000.000,00

H. RUHIAT
Rp     500.000,00
-
Rp   9.500.000,00
1-02-2012
SUMUR BOR
-
Rp  3.974.000,00
Rp   5.526.000,00
16-08-2012
H. ATANG
Rp     500.000,00
-
Rp   6.026.000,00





1-11-2012
BESI 10 ( 40 )
-
Rp  2.520.000
Rp  3.506.000,00

BESI 12 (10 )
-
Rp      950.000
Rp  2.556.000,00

BESI 8
-
Rp  1.350.000,00
Rp  1.206.000,00

HOLCIM 9
-
Rp  468.000,00
Rp      738.000,00

GRESIK
-
Rp  255.000,00
Rp      483.000,00

PSR PSNG 2 COLD
-
Rp  240.000,00
Rp      243.000,00

BATU PONDASI
-
Rp  200.000,00
Rp        43.000,00
28-11-12
H. HENDI
Rp  70.000,00
-
Rp      113.000,00

MAS BUDI
Rp  50.000,00
-
Rp      163.000,00
30-11-12
USEP SEKELUARGA
Rp  1000.000,00
-
Rp   1.163.000,00
01-12-12
UPAH KERJA
-
Rp  475.000,00
Rp      688.000,00
02-12-12
PASR PSNG 2COL
-
Rp  240.000,00
Rp      448.000,00
04-12-12
HOLCIM 2 50KG
-
Rp  116.000,00
Rp     332.000,00
04-12-12
HOLCIM 5  40 KG
-
Rp  255.000,00
Rp       77.000,00
08-12-12
Heri heryanto
Rp 110.000,00
-
Rp     180.000,00


Rp  300.000,00

Rp     480.000,00
10-12-12
Upah kerja

Rp 270.000,00
Rp    210.000,00
11-12-12
Holcim 5

Rp 255.000,00
Rp   -45.000,00
14-12-12
Ustad H. Agus Mubarok
Rp 60.000,00

Rp     15.000,00
16-12-2012
Ibu Jumasih
Rp  200.000,00
-
Rp  215.000.00
25-12-2012
Ibu Ani
Rp. 100.000,00

Rp  315.000,00
02-01-2012
Herman
Rp  300.000,00

Rp  615.000,00

PENGHALANG KENIKMATAN

Suami istri dibolehkan melakukan hubungan suami istri tanpa batas waktu, kapan pun keduanya berkehendak, kecuali saat istri sedang haid, ini adalah penghalangnya. Karena haid ini pasti terjadi pada istri yang dewasa dan sehat dan ia dalam batas tertentu menghalangi, maka patut bagi suami istri memahami masalah ini, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, sehingga kenikmatan tetap jalan tanpa menabrak portal syariat.

Menggauli istri yang sedang haid pada kelaminnya, artinya suami memasukkan, diharamkan, hal ini diijma’kan oleh para ulama. Allah berfirman, artinya,“Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka

SUAMI TAK BERBAGI


Bingung campur sedih manakala tiba-tiba melihat suami memasang wajah datang dan pandangan kosong, mendadak menjadi pendiam dan termenung sendiri. Ada apa gerangan dengannya? Ini masalahnya, dia tak mau ngomong, tak hendak berbagi, ogah curhat, jadinya ya gak tahu apa yang terjadi padanya. Seandainya saja suami mau berbagi, mungkin Anda sebagai istri bisa memberikan jalan keluar yang mungkin mengembalikan wajahnya cerah dan tersenyum.

ANDAI SUAMI MARAH ?

Bila Anda suami pemarah, salah sedikit naik darah, maka Anda patut paham bahwa secara umum dampak marah adalah keburukan bagi diri Anda dan orang-orang di dekat Anda, dalam hal ini adalah istri dan anak-anak Anda. Amarah memang ada dalam jiwa manusia, karena ia adalah titipan Allah, diciptakan demi kebaikan dan menjauhi keburukan, tidak ada marah sama sekali bukanlah kebaikan, sebaliknya marah melulu juga bukan kebaikan dan sebaik-baik perkara adalah tengah-tengah, tahu kapan marah dan dengan porsi yang pas dan kapan menahan diri juga dengan kadar yang pas pula.

Marah adalah bergolaknya darah dalam hati untuk melakukan pembalasan, bila seseorang marah maka api amarah bergolak yang dengannya darah dalam hati mendidih, menyebar ke aliran darah,

Ajaklah Istrimu

Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bahwa seorang tetangga Rasulullah berdarah Persia, masakan kuahnya lezat, dia membuat hidangan untuk Rasulullah, kemudian dia mengundang beliau, maka Rasulullah bertanya, “Dan ini.” Maksudnya Aisyah. Dia menjawab, “Tidak.” Nabi bersabda, “Kalau begitu, tidak.” Kemudian dia mengundang lagi, maka Rasulullah bertanya, “Dan ini.” Maksudnya Aisyah. Dia menjawab, “Tidak.” Nabi bersabda, “Kalau begitu, tidak.” Kemudian dia mengundang lagi, maka Rasulullah bertanya, “Dan ini.” Dia menjawab, “Ya.” Maka Rasulullah dan Aisyah bangkit hingga datang di rumahnya.

Anda diundang ke sebuah jamuan, walimah atau yang sepertinya, biasanya hidangan yang disediakan nikmat dan lezat, menggugah orang untuk menyantapnya, barang tentu Anda tergerak untuk hadir karena itu, di samping perasaan tidak enak kepada pengundang bila tidak datang. Bagus kalau begitu, namun saat memutuskan hadir, jangan lupa menawarkan kepada istri, ikut atau tidak ikut Atau mengajaknya secara langsung untuk menikmati rizki santapan lezat bersama, bukankah salah satu yang mendorong Anda untuk hadir adalah hidangannya? Apa Anda tega, bisa menelan dengan nikmat sementara bayangan istri yang ingin ikut bersama Anda namun Anda tak memperkenankan terlintas di benak Anda? Atau jangan-jangan dalam kondisi seperti ini Anda memang melupakannya?

Sebagian suami dengan berbagai alasan malas mengajak serta istrinya menghadiri pertemuan tertentu atau melakukan aktifitas tertentu, padahal tidak ada penghalang dan penyebab untuk mengajaknya, tak masalah sebenarnya bila istri memang lebih merasa nyaman bila tidak ikut, tetapi bagaimana bila sebaliknya, kan kasihan? Ajaklah istrimu, tak usah malu, karena Rasulullah juga tidak merasa malu dalam hal ini, bahkan beliau meminta secara terbuka kepada pengundangnya untuk memperkenankan beliau mengajak Aisyah, beliau menolak hadir manakala tuan rumah tak memperkenankan. Ini namanya sayang istri, hasrat kuat mencicipi kenikmatan berdua.

Sebelum Meniti Pelajarilah Terlebih Dahulu




(Tajuk: Majalah As-Sunnah Edisi 07/Tahun XVI)


Luar biasa! Itulah ucapan kekaguman yang mungkin terlontar dari mulut kebanyakan orang jika mendengar ucapan tiga orang Sahabat Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam yang bertekad untuk lebih mendekatkan diri kepada Allâh Ta'âla dengan melakukan perbuatan ibadah. Bagaimana tidak terkagum? Salah satu diantara mereka bertekad untuk melakukan shalat malam tanpa tidur, yang lain ingin berpuasa setiap hari tanpa berbuka seharipun, yang ketiga tidak mau menikah.



Semuanya bertujuan mendekatkan diri kepada Allâh Ta'âla. Sebuah niat yang mulia dan itulah yang sering dinilai oleh kebanyakan orang tanpa peduli dengan benar atau tidaknya ibadah yang dilakukan oleh seseorang. Padahal untuk urusan ibadah tidak cukup hanya niat tapi juga harus mengikuti cara yang dicontohkan oleh Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam. Oleh karena itu, lihatlah bagaimana Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam merespon ketika kabar tentang tekad ketiga Sahabat radhiyallâhu 'anhum itu sampai ke beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam. Beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam bukannya kagum atau bahagia, namun sebaliknya, beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam marah dan menasehati mereka bertiga secara langsung. Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda :
Back To Top