Blog resmi MASJID BAITURRAHIIM Rt 04 Rw 04 Kel. Ledeng Kec. Cidadap Kota Bandung, blog ini merupakan sarana untuk berbagi informasi dan mempererat tali silaturahmi sesama muslim khususnya jamaah masjid Baiturrahim


HARAMNYA HASAD


Buletin An-Naba edisi 68
                                                          
Oleh : Ustad Yahya




Hasad atau dengki adalah menginginkan hilangnya nikmat dari seseorang. Orang yang dengki hatinya akan sakit manakala melihat saudaranya mendapat nikmat. Ini adalah  penyakit hati yang berbahaya dan sedikit sekali orang yang  selamat darinya. Dengki itu haram karena Rasulullah saw pernah bersabda, "Dan janganlah kalian saling mendengki". (HR. Muslim). Hikmah diharamkannya hasad atau dengki ini ialah karena ia suatu bentuk penyanggahan terhadap Allah SWT. Orang yang dengki itu lisannya berkata, 'Ya, Tuhan, kenapa Engkau anugerahkan kepada si Fulan nikmat berupa harta, kedudukan atau nikmat yang lainnya dan tidak Engkau anugerahkan kepadaku?
Hasad adalah akhlak kaum Yahudi
Allah berfirman:"Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya?. (QS. 4:54)
Yang dimaksud dalam ayat ini adalah kaum Yahudi sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas ra 'Mereka mendengki Rasulullah saw karena kenabiannya dan mendengki sahabat-sahabat beliau karena keimanan mereka terhadap Rasulullah saw .
Al Qur'an telah menceritakan kepada kita tentang dampak buruk dari penyakit hasad ini :  ketika saudara–saudara Yusuf as dengki kepada beliau maka mereka berbuat aniaya terhadap nya yang  menyebabkan Yusuf  masuk ke dalam sumur, lalu menjadi budak dan akhirnya mendekam di penjara. Al Qur'an mengisahkan hal ini dalam q.s Yusuf : 8-10. karena hasad inilah maka Qobil membunuh Habil, sebagaimana diceritakan dalam q.s. al Maidah : 27-30. karena hasad ini pula maka Iblis (la'natullahi alaihi ) kafir kepada Allah  dan tidak mau sujud kepada Adam  Dia mendengki  Adam  atas kenikmatan yang Allah  berikan kepadanya. Karena itu para ulama berkata bahwa kemaksiatan yang pertama dimuka bumi adalah  hasad dan kemaksiatan yang pertama dilangit adalah hasad pula.
Keutamaan orang yang membersihkan dirinya dari hasad:
   Anas bin Malik ra berkata: "Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah saw lalu beliau bersabda: "Akan datang kepada kalian seorang  dari penghuni surga" maka muncullah seorang laki-laki dari kaum Anshor yang bekas air wudhunya masih menetes di janggutnya, ia menenteng kedua sandalnya dengan tangan kirinya. Keesokan harinya nabi saw bersabda seperti kemarin, lalu muncullah orang tersebut. Pada hari yang  ketiga nabi saw bersabda seperti itu pula, lalu muncullah orang tersebut persis seperti keadaannya pada hari pertama. Maka setelah nabi  bangkit, Abdullah bin Amru ra mengikuti orang itu lalu berkata kepadanya 'Aku dimarahi oleh ayahku, lalu aku bersumpah tidak akan masuk kepadanya selama tiga hari. Jika engkau izinkan maka aku akan tinggal di rumahmu'. Dia menjawab, 'Ya, boleh'. Kemudian Abdullah ra bermalam bersamanya selama tiga malam akan tetapi ia tidak melihat orang tersebut shalat malam sedikitpun sampai datang waktu fajar, hanya saja Abdullah ra berkata, 'Akan tetapi aku tidak pernah mendengar orang itu berbicara kecuali yang baik-baik saja'. Maka setelah berlalu tiga malam aku pun berkata, 'Wahai hamba Allah, sebenarnya antara aku dan ayahku tidak ada masalah, akan tetapi aku mendengar Rasulullah saw bersabda tentang engkau selama tiga kali, "Akan muncul kepada kalian salah seorang dari penghuni surga". Lalu engkaulah yang  muncul selama tiga kali tersebut, maka aku ingin tinggal dirumahmu untuk melihat amalmu agar aku dapat mencontohnya, akan tetapi aku tidak melihat engkau melakukan suatu amal yang besar, maka apa sebenarnya yang membuat Rasulullah saw bersabda seperti itu?'. Ia berkata, 'Amalku seperti apa yang engkau lihat'. Maka ketika aku berpaling darinya, ia memanggilku dan berkata, 'Amalku seperti apa yang engkau lihat, hanya saja aku tidak pernah menyimpan dalam hatiku kebencian terhadap seorangpun dari kaum muslimin dan aku tidak pernah mendengki seorangpun atas nikmat yang Allah berikan kepadanya'. Maka Abdullah ra berkata, 'Nah inilah yang  menyampaikanmu ke derajat tersebut'. (HR. Ahmad, Nasai; dihasankan oleh al Albani).
Saudaraku…hindarilah olehmu hasad, karena ia adalah penyakit hati yang berbahaya.. Jika muncul dalam hatimu hasad terhadap saudaramu maka segeralah engkau tepiskan bisikan tersebut dan do'akanlah kebaikan untuk saudaramu tersebut. Rasulullah saw  telah menjanjikan surga kepada seorang sahabatnya karena kebersihan hatinya dari hasad

PACARAN

Allah SWT berfirman, " Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. 17:32). Dalam ayat ini Allah SWT tidak hanya mengharamkan zina, tetapi semua sarana yang mengarah atau bisa menyebabkan perzinahan Dia larang. Diantara sarana itu adalah :
Memandang kepada wanita yang bukan mahramnya tanpa suatu kebutuhan yang syar'i, seperti jual beli, kesaksian, dan berobat. Allah SWT berfirman, "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. 24:30)
Jarir ra berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw tentang pandangan kepada wanita yang tanpa disengaja. Maka beliau menjawab, "Palingkanlah pandanganmu." (HR. Muslim)
Memandang kepada wanita adalah panah iblis yang penuh racun dan barangsiapa yang meninggalkannya karena Allah, maka ia akan diganti dengan kemanisan iman yang ia rasakan dalam hatinya.
Khalwat (berduaan) antara seorang laki-laki dengan wanita yang bukan mahramnya. Nabi saw bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali berduaan dengan wanita tanpa disertai mahramnya karena sesungguhnya setan adalah pihak ketiganya." (HR. Ahmad) Beliau juga bersabda, "Jangan sampai seseorang diantara kalian berduaan dengan wanita kecuali dengan mahramnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya. Hal ini diharamkan Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya aku tidak pernah berjabat tangan dengan wanita." Juga Ai'syah ra berkata, "Tidak pernah tangan Rasulullah saw menyentuh tangan wanita sekalipun." Dan kita semua tahu bahwa beliau saw adalah manusia  yang paling bersih hatinya dan paling bertaqwa. Maka tidak benar jika ada alasan "yang penting hati saya bersih dan tidak ada maksud apa-apa" Dan beliau  adalah teladan bagi manusia yang beriman (QS. 33: 21)
Saudaraku se Islam…. Jika memandang kepada wanita diharamkan, berduaan dengannya diharamkan, berjabat tangan saja diharamkan, maka bagaimana halnya dengan pacaran ?!!
     Sesungguhnya Islam sangat memuliakan wanita. Islam menganggap wanita adalah kehormatan yang harus dipelihara dan makhluk lemah yang wajib dilindungi. Islam tidak menghalalkan wanita pergi berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya karena setan akan menjadi pihak ketiganya. Dan jika setan menyertai keduanya pasti akan menggelincirkan keduanya dalam kemaksiatan (zina). Betapa banyak perzinahan terjadi karena pacaran. Betapa banyak perkawinan terjadi setelah kasus kecelakaan. Betapa banyak kasus aborsi (pengguguran kandungan) terjadi karena perzinahan. Jika perzinahan sudah merebak maka azab dari langit takkan dapat ditolak. "Dan takutlah akan siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zhalim diantara kalian saja. Dan ketahuilah sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya." (QS. 8:25)
    Saudaraku…. janganlah kau terpedaya dengan budaya pacaran yang sudah menjadi trend karena apa yang diharamkan Allah SWT tetap haram dan akan diancam dengan kesengsaraan didunia dan adzab yang pedih diakhirat. "Katakanlah: 'Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu mengagumkanmu, maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.'" (QS. 5:100)


IKUTI KAJIAN-KAJIAN KEISLAMAN
DI MASJID BAITURRAHIIM SETIAP SABTU, MALAM MINGGU  BA’DA ISYA SAMPAI JAM 9 MALAM, UNTUK SABTU SEKARANG YANG AKAN MEMBERIKAN TAUSIAH 
USTAD YAHYA



KONSULTASI KEISLAMAN BERSAMA USTADZ YAHYA BULETIN ANNABA EDISI 68



Sesi konsultasi seputar agama bersama ust. Yahya, bagi kaum muslimin yang memiliki Pertanyaan, kritik dan saran, silahkan kirim  SMS  ke 0822 1867 8377


1. Pa Ustad mau Tanya awalnya seorang istri kecewa terhadap suaminya yang tinggal nikah lagi, istri lalu pergi jadi TKW dan tidak pernah ketemu dengan suami hampir 6 tahun ...suami tidak pernah member nafkah kepada anak dan istrinya.. Bagaimana hukumnya? …..082126annaba

Jawab : Status hukum pernikahan seorang yg meninggalkan istri dan anak anaknya tetap tidak berubah( suami istri sah) selama suami tidak menceraikannya atau istri menggugat cerai ,namun suami telah berdosa besar dengan mendzalimi anak dan istrinya dengan tidak menafkahinya baik lahir maupun batin karena kewajiban suamilah yg harus memikul tanggung jawab nafkah meskipun istrinya orang kaya, adapun tindajkan saudari pergi menjadi TKW karena kecewa terhadap suami yang menikah lagi inipun perbuatan yang kurang tepat karena perginya seorang wanita ketempat yang jauh wajib ditemani mahromnya.wallohu'alam

2. Ustad mohon penjelasanya bunga bank adalah riba, otomatis modal usahanya tidak berkah, dan akan istidraj kalau berhasil, bagaimana caranya agar pinjaman modal yang halal tanpa media bank. Hamba Alloh …..08535annaba

Jawab: Mungkin saudara bisa dengan jalan  kerjasama dengan pemilik modal atau lembaga syariah ,dengan ketentuan yang sesuai syariat, yaitu tidak saling mendzalimi untung sama untung begitu juga ketika ada kerugian dengan syarat usaha yang halal dan sama sama disetujui bentuk usahanya.

Bagi kaum muslimin yang memiliki Pertanyaan, kritik dan saran, silahkan kirim  SMS  ke 0822 1867 8377

Jiwa-jiwa yang Menang



Buletin An-naba edisi 67
    
 Segala puji bagi Allah Yang Maha Luas, Maha Agung, Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Dialah  Dzat Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui, yang menciptakan segala sesuatu dan menetapkan takdirnya, menurunkan syariat dan memudahkannya, yang memulai dan mengakhiri penciptaan makhluk ciptaan-Nya
     Hari-hari Ramadhan telah berlalu dan malam-malamnya telah pergi Ramadhan telah usai, Ramadhan telah meninggalkan kita, namun rindukanlah ia dan semoga kita bisa berjumpa dengannya di tahun depan.
     Wahai Ramadhan, tiada rasa sedih berpisah denganmu kecuali orang-orang yang senantiasa selalu berbuat kebaikan bersamamu, karena Allah SWT telah anugrahkan kepadamu kelebihan dan keberkahan dari bulan-bulan selainmu. Oleh karenamu tidaklah mereka yang sholeh dan tidak pula mereka yang beriman bahkan orang-orang yang selalu lalai merupakan Rabb-Nya. Ketika engkau hadir merekapun datang dengan segera menyambutmu.
Namun Ramadhan telah berlalu dan tidak ada perpisahan yang lebih mengharukan dari pada perpisahan dengan Ramadhan. Bagaimana tidak demikian, pintu-pintu surga ditutup kembali dan pintu-pintu neraka dibuka kembali dan belenggu-belenggu setan telah dilepas.
     Salafus Shalih dari umat ini menjalani kehidupan antara takut dan harap. Mereka adalah orang-orang yang bersungguh-sungguh  dalam beribadah. Maka ketika Ramadhan telah berlalu mereka merasakan kesedihan mereka takut apakah  Allah SWT menerima semua amal itu darinya ataukah menolaknya. Lalu bagaimana dengan kita?
     Demi Allah, sesungguhnya keadaan kita sangatlah jauh berbeda, sangat aneh dan sangat mengherankan. Sungguh shalat kita tidak seperti shalat mereka, puasa kita tidak seperti puasa mereka, sedekah kita tidak seperti sedekah mereka dan dzikir kita tidaklah seperti dzikir mereka, mereka sungguh-sungguh dalam beramal, sempurna dalam beribadah. Dan ketika Ramadhan telah berlalu merekapun menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, namun mereka tetap takut jika semua amal ibadahnya tidak diterima di sisi Allah SWT.
     Wahai saudaraku kaum muslimin, jika kita teringat akan kekurangan-kekurangan dalam shalat kita, dalam shaum kita dan dalam semua ibadah kita, maka sudah menjadi suatu keharusan bagi seorang hamba yang dhaib (lemah) menjadikan rasa Khauf (takut) dan raja’(harap) menjadi suatu alat kontrolnya dalam beribadah.
     Setiap sesuatu yang Allah  ciptakan  tidak lain adalah hanya untuk kebaikan manusia. Dan sesungguhnya Ramadhan adalah salah satu cara agar seorang hamba menjadi hamba yang lebih baik dan sesungguhnya bagi tiap sesuatu ada tandanya.
Para ulama menyebutkan bahwa diantara tanda-tanda diterimanya amal kebaikan adalah jika hambanya meneruskan dengan amal kebaikan yang lainnya. Maka bagaimana keadaan kita setelah Ramadhan. Apakah kita merasa menjadi lebih baik setelah Ramadhan daripada sebelumnya?
      Berlalunya Ramadhan maka manusia pun menjadi beberapa golongan karenanya.
       Pertama: Golongan orang yang tetap berada diatas kebaikan dan taat, maka tatkala bulan Ramadhan tiba, mereka menyingsingkan lengan baju mereka dan melipat gandakan kesungguhan mereka dalam ibadah dan menjadikan Ramadhan sebagai Ghanimah Rabbaniyah (harta rampasan perang yang Allah karuniakan)  memperbanyak kebaikan, menyongsong rahmat, menyusul semua kebaikan yang terlewati dan selalu berharaf untuk mendapat anugrah.
       Kedua: Golongan kedua adalah orang-orang yang dimana sebelum Ramadhan datang mereka ada dalam kelalaian, lupa dan bermain-maian, Maka tatkala Ramdahan datang mereka tekun beribadah, berpuasa, shalat, membaca al-Qura’an, bersedekah, air mata mereka berlinang dan hati mereka khusu akan tetapi ketika Ramadhan telah berlalu maka berlalu pula lah semua yang mereka amalkan, mereka kembali kepada keadaan semula berada dalam kelupaan dan dosa-dosa mereka.
       Ketiga: Golongan ketiga adalah mereka yang ketika datang  atau berlalunya Ramadhan bagi mereka tak ada yang berubah, keadaan mereka sama saja sebagaimana keadaan mereka sebelumnya. Tak ada sesuatu pun yang berubah dari mereka, tak ada perkara yang berganti bahkan mungkin dosa mereka makin bertambah dan menjadi-jadi. Kesalahan mereka makin banyak, catatan amal mereka makin hitam legam, mereka itu benar-benar orang yang merugi. Mereka hidup layaknya binatang yang tak mengenal hakikat untuk apa mereka diciptakan (hidup), Terlebih lagi mengenal kebesaran dan  agungnya Ramadhan yang Allah SWT anugrahkan baginya.
Maka diantara golongan manakah  kita berada ?
 Akhirnya marilah selalu kita tundukan hati kita kepada kebesaran Allah SWT, menengadah, mengharap akan karunia dan rahmat-Nya, untuk kita keluarga kita dan kaum Muslimin seluruhnya.
Mudah-mudahan Allah mengampuni segala dosa kita, menerima seluruh amal ibadah shaum kita, meridhai kita dan memasukan kita kedalam surga-Nya.
 Kepada setiap Ayah


           Oleh Ustad Yahya
     Sesungguhnya Allah SWT telah mengamanahkan kepadamu putra putrimu. Dia telah mempercayakan kepadamu pendidikan dan pengasuhan mereka. Engkau adalah kunci penentu kebahagiaan atau kesengsaraan mereka. Allah SWT telah menitipkannya kepadamu dalam keadaan fitrah, sebagaimana sabda rasulullah saw ," Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci ), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan mereka yahudi atau nasrani atau majusi." (HR. Bukhari ). Dalam rangka melaksanakan kewajiban nasihat terhadap sesama muslim kami haturkan kepada Anda beberapa butir nasihat berikut :  didiklah anak-anak Anda untuk melaksanakan sholat yang lima waktu ketika usia mereka menginjak 7 tahun, sebab sholat adalah  tiang agama. ajarkanlah kepada mereka hukum-hukum Islam dan adab-adabnya.
khusus untuk anak-anak putri, biasakanlah kepada mereka berbusana muslimah yaitu busana yang menutupi seluruh tubuh mereka. Ini adalah pakaian yang merupakan ciri khas seorang muslimah dan perintah Allah SWT  kepada setiap muslimah.." sebagaimana firman Allah  SWT  ," Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mumin : "Hendaklah mereka mengulurkann jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu."  (Qs. 33: 59). Adapun syarat-syarat busana muslimah tersebut ialah : a. bukan berfungsi sebagai perhiasan, b. kainnya harus tebal (tidak tipis), c. harus longgar (tidak ketat) sehingga tidak dapat menggambarkan sesuatu dari tubuhnya, d. tidak diberi wewangian atau parfum, e. tidak menyerupai pakaian laki-laki, f. tidak menyerupai pakaian wanita-wanita kafir, g. bukan pakaian untuk mencari popularitas (pakaian kebesaran)
Wahai para ayah…perhatikanlah teman-teman bergaul mereka dan jangan sampai mereka bersahabat kecuali dengan teman-teman yang sholih. Khusus untuk anak-anak putri janganlah mereka sampai berteman keculi dengan teman-teman putri yang sholihah.  Nabi saw bersabda                                                                                        
 " Seseorang itu akan mengikuti agama (dien) kawan dekatnya, oleh karena itu hendaklah setiap orang memperhatikan siapa kawan dekatmya" (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Hadits Hasan). sungguh tidak sedikit kita lihat di tengah-tengah kita anak-anak dari keluarga yang  baik-baik namun akhirnya menjadi rusak karena salah pergaulan. Waspadailah wahai para ayah , jangan sampai putri-putrimu pacaran karena pacaran itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Ia adalah budaya barat yang  telah merasuk di tengah –tengah umat Islam . Nabi saw bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali berduaan (kholwat) dengan wanita tanpa disertai mahramnya karena sesungguhnya setan adalah pihak ketiganya." (HR. Ahmad).  Beliau juga bersabda, "Jangan sampai seseorang diantara kalian berduaan dengan wanita kecuali dengan mahramnya." (HR. .Bukhari dan Muslim). Sesungguhnya Islam sangat memuliakan wanita. Islam me
dan makhluk lemah yang wajib dilindungi. Islam tidak menghalalkan wanita pergi berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya karena setan akan menjadi pihak ketiganya. Dan jika setan menyertai keduanya pasti akan menggelincirkan keduanya dalam kemaksiatan (zina). Betapa banyak perzinahan terjadi karena pacaran.
Wahai para ayah…jika engkau mencintai putri-putrimu maka hendaklah engkau memikirkan keselamatan mereka , tidak hanya keselamatan di dunia saja tapi justru yang  lebih penting itu adalah  keselamatan di akhirat. Selamatkanlah putri-putrimu dari bahaya api neraka. Ingatlah firman Allah SWT ," Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya  adalah  malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.". (QS. 66:6).
     Juga Rasulullah saw bersabda, " Ada dua golongan di antara penghuni neraka  yang  aku belum pernah melihatnya ; (salah satunya adalah  )  wanita-wanita yang berpakaian namun seperti telanjang,mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan mencium baunya, padahal baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim ).
Wahai para ayah …jagalah putri-putrimu yang  ia adalah  amanat dari Allah SWT kepadamu, didiklah mereka dengan adab-adab Islam, tanamkanlah pada mereka rasa malu dan 'iffah (menjaga kesucian ) karena rasa malu itu adalah  perhiasan termahal bagi wanita, hindarkanlah mereka dari gaul bebas yang  merusak , jauhkanlah mereka dari media massa yang  menebarkan pornografi dan kerendahan akhlak…niscaya kebahagiaan dunia dan akhirat akan selalu menyertaimu.




KONSULTASI KEISLAMAN BERSAMA USTADZ YAHYA BULETIN AN NABA EDISI 67


Sesi konsultasi seputar agama bersama ust. Yahya, bagi kaum muslimin yang memiliki Pertanyaan, kritik dan saran, silahkan kirim  SMS  ke 0822 1867 8377


1. Punten Ustad mau nanya,  kebetulan ayah saya beda keyakinan, saya ikut suami sholat Ied di Bandung dan besoknya waktu ke Jatim saya sholat Ied lagi. Apa boleh saya melakukan shalat Ied 2  kali ? Terima kasih …….08122annaba

Jawab: kalau masalah keyakinan tidak boleh, tapi kalau beda ijtihad dalam penentuan hari raya tidak mengapa, seseorang yang sudah sholat Ied kemudian besoknya dia sholat lagi

2. Ustad Shalat Ied merupakan amalan sunah, kalau menurut Hanafi dan syafi’I fardhu kifayah, dan fardhu A’in seperti halnya shalat jum’at menurut Imam ahmad yang benar menurut ahlusunah waljamaah yang mana? Pertanyaan yang kedua ga tau hadist atau perkataan ulama sesudah sholat Ied sebelum bersalaman kepada orang lain harus kepada orang tua dulu apa betul mohon penjelasannya… 085860annaba

Jawab: Hukum sholat ied menurut Jumhurul (kebanyakan) ulama sunnah mu’akad, artinya sangat dianjurkan ada sebagian ulama berpendapat wajib. Dua-duanya benar walahu’alam, sebaiknya jangan ditinggalkan.

Adapun masalah salam salaman sehabis sholat ied tidak ada ketentuan khusus, karena dulu para sahabat rosul mereka bersalaman setiap bertemu, dan ketika hari raya mereka mengucap tahniah( Taqobbalaohu minna waminkum) tidak ada istilah mohon maaf lahir bathin, namun ini tidak salah asal tidak menentukan cara tertentu yang tidak ada tuntutan.  Meminta maaf pada orang tua atau saling memaafkan tidak hanya di hari  raya Iedul fitri. Wallahu a’lam

 3. Pa Ustadz mau nanya apa yang dimaksud dengan tawasul?

Jawab: Tawasul menjadikan sesuatu sebagai pelantara ini terbagi 2 yang di bolehkan sama terlarang. Yang dibolehkan dengan cara menjadikan amal sholeh sebagai perantara kepada Alloh. Yang Terlarang menjadikan orang yang sholeh   yang sudah meninggal sebagai perantara mendekatkan diri kepada Alloh.

Bagi kaum muslimin yang memiliki Pertanyaan, kritik dan saran, silahkan kirim  SMS  ke 0822 1867 8377

MENJAGA NILAI RAMADHAN MENUJU KESHALIHAN BERSAMA

MENJAGA NILAI RAMADHAN MENUJU KESHALIHAN BERSAMA

Khutbah iedul fitri  14331 Syawal  Rw 04 Ledeng kota Bandung
Yahya Cahyana ,SPd.I*

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ ، نَحْمَدُهُ ، وَنَسْتَعِيْنُهُ ،
وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا ، وَمِنْ
سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ
لَهُ .وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ
، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
.يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ
نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً
كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءلونَ بِهِ
وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً
سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعْ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا  .
أ للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ
عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْراَهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْد
ٌمَجِيْدٌ
Kaum Muslimin jamaah sholat ied yang berbahagia pada hari ini umat Islam di seluruh dunia merayakan kemenangannya. Gema Takbir, tahlil dan tahmid berkumandang dimana-mana, diseluruh jagad raya alam semesta ini, bersatu padu dalam irama membesarkan Allah memuji dan mensucikan-Nya, sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah anugrahkan, terutama dapat meraih kemenangan
Di hari yang berbahagia ini oleh karenanya wajib bagi kita untuk bersyukur kepada Allah Rabb semesta alam yang telah menganugerahkan pada kita nikmat yang luar biasa dan tiada tara.
Pertama, nikmat dibertemukannya dengan bulan yang penuh berkah, bulan Ramadhan 1433 H, Kedua, kita diberi kekuatan dan kemampuan untuk menjalankan ibadah selama ramadhan dengan sebaik-baiknya.

  Hadirin jamaah yang di muliakan Allah
      Di bulan Ramadhan kita semua merasa sangat bahagia, tak terasa berlinang air mata, mengingat akan kealpaan, dosa, kelalaian, dan kemaksiatan diri. Inilah bulan tempat kita berkaca dan memperbaiki diri. Inilah bulan penuh ampunan. Ampunan atas seluruh dosa kita sebelumnya, sehingga bagi yang diterima segala amal sholehnya dan kita berharap termasuk didalamnya, maka pada dari ini bagaikan manusia yang terlahir kembali, Rasulullah saw bersabda:
إن الله فرض عليكم صيام رمضان وسننت قيامه فمن صامه وقيامه احتسابا خرج
من الذنوب كيوم ولدته أمه

Sesungguhnya Allah mewajibkan atas kalian puasa Ramadhan dan aku mensunahkan qiyam di malam harinya, maka barang siapa yang berpuasa dan melakukan qiyam karena mengharap ridho Allah maka keluarlah dosanya (suci) sebagaimana seperti saat ia baru lahir dari kandungan ibunya (HR Tirmidzi)
Subhanallah, Allahu Akbar 3x
    Ada getar keharuan dalam hati kita. Ramadhan yang penuh berkah, berlimpah rahmat, dan ampunan Allah, telah meninggalkan kita. Akankah kita bertemu dengan Ramadhan berikutnya? Wallahu a’lam. Kita tidak tahu.


    Tapi ada pertanyaan penting yang perlu kita tanyakan kepada diri kita. Apa yang kita dapatkan melalui puasa kita sepanjang bulan Ramadhan kemarin ? Sudahkah Membuat kita menjadi makin bertaqwa, sebagai mana tujuan syariat shaum tersebut supaya kamu bertaqwa? Namun mengapa semua itu belum memperbaiki kondisi masyarakat dan umat disekitar kita ? kemiskinan tetap merajalela, korupsi makin menggila, berbagai kemungkaran dan kemaksiatan masih bertebaran, penindasan tak kunjung reda, kerusakan moral makin merajalela.
     Lihatlah apa yang terjadi disekeliling kita. Hidup terasa semakin berat. Beban ekonomi dan sosial seolah tak tertahankan. Sementara segelintir orang bergelimang dalam kemewahan. Dengarlah pula jerit tangis saudara-saudara kita seiman di Rohingya, diSuriah, dan juga negri-negri kaum Muslimin yang lainnya mereka di usir dibantai di rumah mereka sendiri, mungkin banyak diantara mereka yang tidak merasakan nikmatnya Ramadhan dan iedulfitri sebagaimana yang kita rasakan.
 Ingatlah Wahai Saudaraku!
Meraka melewati bulan Ramadhan ditengah ancaman sencata para kafirin yang terlaknat dan sekutunya, tanpa henti hentinya mereka terus menumpahkan darah, melecehkan kehormatan kaum muslimah mengusir dan merampas kekayaan kaum muslimin. Kita berharap semoga Allah menolong dan memberikan kemenangan kepada kaum muslimin seluruhnya…..Aamin

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
 
Sebagai mana kita fahami bahwa tidak ada ajaran Islam yang memperintahkan kita wajib mentaati Allah da Rasul-Nya hanya di bulan Ramadhan. Setelah itu kita kembali berbuat dosa dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan baik selama bulan Ramadhan. Ramadhan seharusnya menjadi titik tolak kembali ke fitrah sejati. Dari Ramadhan kita bangun komitmen ketaatan seumur hidup seperti ketaatan selama Ramadhan.
     Maka Istiqomah untuk melestarikan kehidupan dibulan Ramadhan menjadi tugas kita bersama. Jika dibulan Ramadhan kita ringan untuk sholat tarawih, membaca Al-Qur’an dan puasa di siang harinya, maka kebiasaan tersebut kita teruskan setelah Ramadhan. Dalam hal ini Allah SWT berfirman:


إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا
تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا
تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ نَحْنُ
أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ
فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ



“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : “Tuhan kami adalah Allah” kemudian Istiqomah dalam keyakinan tersebut, maka malaikat akan turun kepada meeka dengan mengatakan: “janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih: dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah di janjikan Allah kepadamu.” Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; didalamnya kanu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta (QS Fushilaat: 30-31)
juga sabda Rasulullah SAW ketika beliau ditanya
oled seseorang:

عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِي قَالَ قُلْتُ يَا رَسُوْلُ
اللهِ قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا
غَيْرَكَ قَالَ قُلْ أَمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ (روه مسلم )



Dari Abi Amr atau Umroh Sofyan bin Abdilah telah berkata : Aku bertanya, “wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku tentang Islam, sesuatu perkataan yang tidak aku tanyakan kepada orang lain selain kepadamu”’ Rasulullah menjawab: “katakanlah, Aku berfirman kepada Allah, kemudian beristiqomahlah .” (HR. Muslim)
     Demikianah setiap tahun kita menjalankan ibadah Ramadhan dengan penuh semangat siang dan malam: siangnya kita berpuasa, malamnya kita tegakan sholat tarawih, tetapi akankah nuansa ketaatan itu akan bertahan terus seumur hidup kita ? atau ternyata itu hanya untuk Ramadhan saja? Berapa banyak orang Islam yang selama Ramadhan rajin ke Masjid, tapi begitu Ramadhan habis, seakan tidak kenal masjid lagi. Berapa banyak orang Islam selama Ramadhan rajin membaca Al-Qur’an, tapi begitu Ramadhan selesai, Al-Qur’an dilupakan begitu saja.

Allahu Akbar Allahu Akbar  Allahu Akabar Walillahhii hamd
     Jamaah Idul Fitri yang dimuliakan Allah SWT, paling tidak, ada beberapa hal yang bisa kita petik dari ibadah puasa selama Ramadhan kemarin. Diantaranya adalah :
Pertama, Mengendalikan nafsu dari maksiat. Pada bulan Ramadhan kita telah dilatih Allah SWT untuk mengendalikan nafsu, kita tidak makan, minum, dan berbagai hal yang sebenarnya halal tapi bisa membatalkan puasa. Maka, setelah Ramadhan kita harus mampu untuk  mengendalikan nafsu dari hal-hal yang diharamkan Allah SWT. Seseorang yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya hakikatnya menyerupai binatang. Ia akan berbuat apa saja sekehendaknya tanpa memperhatikan aturan yang ditentukan Allah Swt. Karena memang binatang tidak diberikan pikiran untuk menimbang baik buruk, Allah SWT berfirman tetang orang-orang yang tidak bisa mengendalikan nafsunya:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا
لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا
يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ
ءَاذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ
dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mu’min, Apabila Allah dan rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rosul-Nya, maka sesungguhnya dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. Al-Ahzab:36)
    Dalam sejarah banyak contoh kaum terdahulu yang sombong, tidak mau taat pada Allah, karenanya mereka menolak ajakan para rasul. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang dengan terang-terangan membunuhNabi-nabi Allah. Semua itu Allah hancurkan. Allah tidak pernah gentar dengan kekuatan apapun dari makhluk-Nya. Dan  Allah tidak pernah takut akibat apapun yang akan terjadi ketika ‘’menimpakan azab kepada mereka. Perhatikan apa yang telah Allah timpakan kaum ‘Aad, Tsamud dan Fir’aun serta umat Nabi Nuh.
    Maka, tidak ada jalan bagi suatu  masyarakat yang mendapatkan
kesuksesan kecuali bersungguh-sungguh ikut apa kata Allah. Dan tidak mungkin suatu masyarakat menjadi masyarakat yang bahagia kecuali dengan mentaati Allah dan rosul-Nya.
    ketiga, Meninggalkan dosa-dosa dan kemaksiatan. Ramadhan adalah bulan perjuangan menjauhi dosa-dosa. Kita telah berhasil membuktikan selama Ramadhan untuk meninggalkan segala bentuk dosa dan kemaksiatan. Bahkan kita berusaha menjauhi sekecil apapun perbuatan yang sia-sia. Sia-sia artinya tidak mengandung nilai pahala sama sekali. Kita berusaha secara maksimal untuk menjadikan setiap detik yang kita lewati memberikan makna dan menjadi ibadah kepada Allah SWT. Setiap saat lidah kita basah dengan dzikir, jauh dari pembicaraan dusta dan
kebohongan. Pandangan kita selalu tertuju kepada ayat-ayat Al-Qur’an dan terjaga dari segala hal. Langkah senantiasa terhantar menuju masjid. Tangan kita banyak memberikan sedekah dan seterusnya.
    Masyarakat yang jauh dari dosa-dosa dan kemaksiatan adalah masyarakat yang berkah. Sebaliknya masyarakat yang penuh dengan dosa-dosa dan kemaksiatan adalah masyarakat yang penuh dengan penyakit dan masalah sosial. Maka ia tidak produktif dan bahkan tidak bisa diharapkan darinya kebaikan. Mudah-mudahan masyarakat kita dijadikan hamba-hamba-Nya yang tetap istiqamah dalam keshalihan sampai akhir hayat kita . Amien.

أ للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ
عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْراَهِيْمَ ، ٌ وَبَارِكْ عَلىَ
مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ في العالمين إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْد
   
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ
تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ
قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ
عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا
عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْن

اللَهم اْنصُرْ عِبَادَكَ الْمَظْلُوْمِيْنَ في راهني  و شري و فلسطين
وفي العراق وفِى كُلِّ بُقْعَةِ أَرْضِكَ فِيْهَا نَفْسٌ مُؤْمِنَةٌ
اللهم وَأَنْزِلِ السَّكِيْنَةَ  عليهم  وَاكْتُبِ الشَّهَادَةَ عَلَى
مَوْتَاهُمْ وَاغْفِرلَنَا وَلَهُمْ وَثَبِّتْ قُلُوْبُنَا وَإِيَّاهُمْ
على دِيْنِكَ

{تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ مِنَ العَائِدِيْنَ وَالفَائزين
كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Semoga Allah menerima Amal ibadah kita semua, semoga kita kembalimenjadi fitrah  dan meraih kesuksesan. Dan semoga setiap tahun kita selalu dalam  kebaikan.

*Kepala MTs Al Qur’an al amanah Full dayy& Boarding School Lembang
Back To Top